Beberapa tahun belakangan bangsa kita telah menuai manis asin dan pahitnya pengalaman bernegara dengan sistem yang disesuaikan dengan bangsa yang semakin berkembang ini. Namun demikian, sangat aneh jika bisa bilang cinta Indonesia tapi kenyataannya tidak sepenuhnya demikian. Why?
Sekian tahun dimulai sejak bergantinya orde baru menjadi reformasi dan demokrasi, kita mengenal asas yang serba memihak rakyat. Pemimpin ditentukan oleh rakyatnya sendiri. Lantas bagaimana jika bangsa Indonesia tidak menentukan pilihannya dalam pemilu? pasti masalah bukan?
Ada beberapa kemungkinan sebagai konsekuensi, antara jadinya pimpinan yang adil atau bahkan sangat condong pada sebaliknya. Mari tentukan pilihan kita pada calon pimpinan terbaik dan jangan sampai GOLPUT.
Ingat, GOLPUT bukanlah langkah yang benar bagi bangsa yang cinta pada negara tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Satu suara hak pilih kita, sangat menentukan nasib kita ke depan.
Bersama mencintai Indonesia dengan menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya sesuai dengan hati nurani pada pemilu 9 April 2014.
Bersama untuk cinta Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar